Setelahmelewati masa pengobatan, pasien stroke harus menjalani fase pemulihan. Tahap ini cukup memakan waktu yang lama, maka itu untuk sembuh dari stroke tidak bisa instan. Lantas, apakah setelah menjalani masa pemulihan, pasien bisa sembuh dari stroke? Menurut National Stroke Association, 10% orang yang menderita stroke hampir benar-benar sembuh.
- Stroke ringan dalam dunia medis dikenal sebagai mini stroke atau Transient Ischemic Attack TIA. Melansir Better Health, stroke ringan disebabkan penyumbatan sementara pembuluh darah arteri di otak. Pembuluh darah arteri di leher bertugas memasok darah ke kepala. Arteri ini memiliki banyak cabang pembuluh darah yang mengarah ke salah satu pembuluh darah tersebut tersumbat sementara oleh pembekuan darah atau serpihan lemak, gejala stroke ringan bisa muncul. Baca juga Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa? Selain itu, penyebab stroke ringan lainnya bisa karena pendarahan atau pembuluh darah kecil di dalam otak pecah. Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh. Gejala stroke ringan Melansir Medicine Net, beberapa tanda dan gejala stroke ringan di antaranya Salah satu bagian tubuh seperti lengan atau kaki lemah atau mati rasa Susah bicara Pusing Pandangan kabur atau tak jelas Kesemutan Tidak peka bau dan rasa Bingung Kehilangan keseimbangan Pingsan atau hilang kesadaran Baca juga Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan Berapa lama stroke ringan bisa sembuh? vadimguzhva Ilustrasi strokeBeberapa gejala stroke ringan tersebut biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Penderita stroke ringan bisa merasa sembuh dalam waktu satu sampai lima menit. Tak jarang penderita tak lagi merasakan gejala penyakitnya atau merasa sembuh total tak sampai 24 jam. Namun, penderita stroke ringan tetap perlu mendapatkan perawatan medis. Pasalnya, stroke ringan juga termasuk keadaan darurat medis.
4 Clone Stamp Tool. Tool ini digunakan untuk mengambil contoh dari suatu gambar dan membuat copynya atau duplikatnya dimanapun Anda inginkan. e. Eraser Tool. Berfungsi untuk menghapus suatu gambar atau objek. dan Tool ini juga dapat berfungsi untuk mengembalikan sebuah gambar menjadi sebuah daerah awal. 5. Blur Tool.
Halodoc, Jakarta - Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari penyumbatan stroke iskemik, hingga pecahnya pembuluh darah stroke hemoragik. Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai gejala dan gangguan dalam fungsi tubuh. Salah satu hal yang juga kerap menjadi komplikasi dari stroke adalah gangguan bicara disartria. Apa yang membuat stroke sebabkan disartria? Sebelum membahas kaitannya dengan stroke, akan dibahas terlebih dahulu sedikit tentang disartria. Disartria adalah kelainan pada sistem saraf, sehingga memengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara. Kondisi ini kemudian menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam berbicara. Gangguan yang dimaksud biasanya berupa Suara serak atau sengau. Nada bicara monoton. Irama berbicara yang tidak biasa. Berbicara terlalu cepat atau berbicara dengan lambat. Tidak mampu berbicara dengan volume keras, atau malah berbicara dengan volume terlalu pelan. Bicara cadel. Kesulitan menggerakkan lidah atau otot-otot wajah Kesulitan menelan disfagia, yang bisa menyebabkan air liur keluar secara tidak terkontrol. Baca juga 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria Dapat Disebabkan oleh Stroke dan Gangguan Otak Lainnya Sebenarnya, sebagian besar fungsi tubuh diatur oleh otak, termasuk kemampuan berbicara. Itulah sebabnya orang yang mengalami stroke atau gangguan pada otak lainnya sangat berpotensi mengidap disartria. Pengidap disartria akan mengalami kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicaranya, karena bagian otak serta saraf yang mengontrol pergerakan otot tersebut tidak berfungsi secara normal. Selain stroke, beberapa gangguan pada otak dan kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan disartria adalah Cedera kepala. Infeksi otak. Tumor otak. Sindrom Guillain-Barre. Penyakit Huntington. Penyakit Wilson. Penyakit Parkinson. Penyakit Lyme. Amyotrophic Lateral Sclerosis ALS atau penyakit Lou Gehrig. Distrofi otot. Myasthenia gravis. Multiple sclerosis. Lumpuh otak cerebral palsy. Bell’s palsy. Cedera pada lidah. Penyalahgunaan NAPZA. Baca juga Cedera Otak Bisa Sebabkan Disartria Jenis-Jenis Disartria Berdasarkan lokasi kerusakan yang terjadi, disartria terbagi atas beberapa jenis, yaitu 1. Disartria Spastik Ini merupakan jenis disartria yang paling sering terjadi. Disartria spastik disebabkan kerusakan pada otak besar. Paling sering, kerusakan tersebut disebabkan oleh cedera kepala berat. 2. Disartria Ataksik Disartria ataksik muncul pada seseorang akibat adanya gangguan pada otak kecil serebelum, seperti peradangan, yang mengatur kemampuan berbicara. 3. Disartria Hipokinetik Disartria hipokinetik terjadi akibat adanya kerusakan di salah satu bagian otak yang dinamakan ganglia basal. Salah satu contoh penyakit yang menyebabkan disartria hipokinetik adalah penyakit Parkinson. Baca juga Ketahui Lebih Lengkap Mengenai Disartria pada Anak 4. Disartria Diskinetik dan Distonik Disartria ini muncul akibat kelainan pada sel-sel otot yang berperan pada kemampuan berbicara. Contoh dari disartria tipe ini adalah penyakit Huntington. 5. Disartria Flaksid Disartria flaksid terjadi akibat kerusakan pada batang otak atau saraf tepi. Disartria ini muncul pada pengidap penyakit Lou Gehrig atau tumor pada saraf tepi. Selain itu, pengidap myasthenia gravis juga dapat mengalami disartria flaksid. 6. Disartria Campuran Ini merupakan kondisi ketika seseorang mengidap beberapa jenis disartria sekaligus. Disartria campuran dapat terjadi akibat kerusakan pada jaringan saraf yang menyebar luas, seperti pada cedera kepala berat, ensefalitis, atau stroke. Itulah sedikit penjelasan tentang disartria. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!Strokemenempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian pada wanita.
1. Takut terjadi stroke lagi Banyak orang percaya bahwa setelah seseorang menderita stroke, gairah akan aktivitas seksual dapat menyebabkan stroke lainnya. Namun jangan khawatir, karena kondisi ini jarang terjadi. Sayangnya, rasa takut yang dimiliki pasien adalah salah satu penyebab paling umum dari disfungsi seksual di kalangan penderita stroke. Lebih lanjut, sebagian besar pasangan dari penderita stroke juga merasa takut untuk memulai seks karena khawatir bahwa pasangan mereka mungkin akan menderita stroke lainnya. 2. Penurunan libido Penurunan libido pasca stroke merupakan hal lumrah akibat beberapa faktor psikologis, termasuk percaya diri yang rendah, ketidakpastian tentang masa depan hubungan, sibuk dengan masalah keuangan, dan kesulitan menerima hidup baru yang kini menjadi cacat. Selain itu, penurunan libido dapat disebabkan oleh penggunaan beberapa obat termasuk antidepresan, dan obat-obatan tekanan darah tinggi misalnya, beta-blocker. 3. Kelumpuhan Stroke dapat mempengaruhi area otak yang mengontrol gerakan lengan dan kaki, sehingga mencegah pasangan mencapai posisi seksual yang paling mereka nikmati. Tentu saja beberapa orang lebih terpengaruh dengan hal ini daripada yang lainnya, tergantung pada tingkat kerusakan otak yang terjadi akibat stroke, dan kemampuan seksual dari pasangan sebelum terkena stroke. 4. Kerusakan daerah otak yang mengatur seks Sebagaimana dinyatakan di atas, stroke jarang menjadi penyebab langsung dari disfungsi seksual. Namun, beberapa stroke dapat mempengaruhi sensasi pada daerah kelamin, yang menyebabkan seseorang merasa mati rasa di sekitar alat kelamin mereka. Tentu saja, salah satu dari kasus-kasus ini akan membuat seks menjadi sulit. Stroke yang mempengaruhi hipotalamus, daerah otak yang mengontrol hormon seksual, juga dapat mempengaruhi gairah seksual seseorang. Dalam beberapa kasus langka, stroke juga dapat menyebabkan peningkatan seksualitas, atau perilaku seksual yang tidak biasa. Perubahan pada aktivitas sehari-hari pasca stroke Setelah mengalami stroke, tak heran jika ada beberapa faktor dalam kehidupan Anda yang berubah. Salah satunya adalah aktivitas sehari-hari, termasuk rutinitas Anda dalam bekerja. Baik stroke iskemik maupun stroke hemoragik berpotensi mengharuskan Anda untuk mengurangi aktivitas. Kembali bekerja dan berkegiatan seperti biasa setelah sakit tentu akan terasa berbeda dari sebelumnya ketika Anda masih fit. Jangan terlalu berlarut-larut memikirkan performa kerja yang menurun. Perubahan pada otak dan tubuh pascastroke tentu akan memengaruhi produktivitas Anda baik di kantor, di rumah, atau di mana saja. Maka, sebaiknya jangan berekspektasi terlalu tinggi agar tidak terpengaruh oleh stres. Di samping itu, jangan lupa untuk selalu minta dukungan kepada orang di sekitar, termasuk keluarga dan teman-teman Anda di kantor. Beritahu pula pada rekan kantor Anda tindakan pertolongan pertama serangan stroke, jika terjadi kekambuhan. Beri tahu pula siapa yang harus dihubungi saat keadaan gawat darurat, atau bahkan membantu Anda menghindari hal-hal yang dapat memicu stroke kambuh kembali. Dukungan dan kerja sama dengan rekan di kantor sangat penting ketika Anda kembali bekerja setelah terserang stroke. Perubahan aktivitas berolahraga pasca stroke Berdasarkan American Stroke Association, rehabilitasi dan terapi pasca stroke merupakan salah satu kunci untuk membantu Anda agar segera pulih. Namun, tak hanya itu saja, Anda juga harus rutin berolahraga untuk mempercepat proses pemulihan. Di samping itu, olahraga setelah stroke bisa meningkatkan fungsi otak kembai normal karena olahraga memengaruhi hormon dan merubah beberapa hal di dalam tubuh pasien. Olahraga yang dilakukan pasien akan merangsang sel-sel saraf yang sebelumnya pasif menjadi aktif dan berfungsi dengan baik kembali. Dengan begitu, pesan dan sinyal dari respon tersampaikan. Akhirnya seiring berjalannya waktu kemampuan kognitifnya kembali. Selain itu olahraga setelah stroke yang dilakukan tersebut memiliki berbagai manfaat lain bagi pasien, seperti Mengendalikan kadar kolesterol. Menjaga jumlah kolesterol tetap rendah sangat penting bagi untuk mencegah stroke kambuh di kemudian hari. Mengupayakan tekanan darah normal. Membantu mengontrol berat badan. Banyak orang yang telah sembuh dari stroke yang tidak memerhatikan berat badannya. Padahal, semakin gemuk seseorang akan semakin tinggi risiko serangan stroke. Mencegah depresi. Depresi adalah kondisi yang wajar terjadi pada orang yang baru saja mengalami stroke. Namun dengan berolahraga, maka suasana hati dan mood dapat kembali membaik. Sayangnya, Anda tidak bisa sembarangan dalam menentukan jenis olahraga yang ingin dilakukan. Mengingat kondisi yang tidak fit seperti sebelumnya, Anda harus lebih selektif dalam memilih jenis olahraga. Bila Anda dapat menggerakkan anggota tubuh, mulailah berolahraga bila dokter sudah menyatakan aman bagi Anda untuk berolahraga. Lakukanlah olahraga yang Anda sukai dan mulailah dengan perlahan. Jangan terlalu memaksakan diri. Bila Anda masih kesulitan untuk menggerakan anggota tubuh, Anda perlu menjalani rehabilitasi dulu. Konsultasikan ini dengan dokter Anda agar Anda mendapatkan terapi yang tepat. Biasanya, salah satu olahraga yang bisa dilakukan adalah senam pasca stroke. Setelah Anda dapat kembali menggerakkan anggota tubuh dan mendapatkan izin dokter untuk berolahraga, mulailah dengan perlahan. Lakukan semampu Anda..